Hakasasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia.Hak asasi manusia berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada
1 Pendidikan berakhir apabila manusia telah meninggalkan dunia fana. 2. Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk merencanakan dan melakukan kegiatan belajar. 3. Kegiatan belajar ditujukan untuk memperoleh, memperbaharui, dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dimiliki. 4.
Dalamberbagai sumber tulisan tentang pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan harus dimulai dari persamaan persepsi pemangku pendidikan tentang mendidik itu sendiri. Menurut Kihajar Dewantara mendidik dalam arti yang sesungguhnya adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi), yakni pengangkatan manusia ke taraf insani.
Sebarangpertanyaan mengenai Program Asasi IIUM boleh dikemukan di : Jabatan Kemasukan dan Rekod Pusat Asasi International Islamic University Malaysia (IIUM) Jalan Universiti 46350 Petaling Jaya Selangor Darul Ehsan No. Tel
Asasasas itu meliputi: a. Asas kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif. b. Asas kepastian hukum, yaitu asas yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara.
RuangLingkup Hukum Lingkungan. Hukum lingkungan merupakan suatu aturan yang kompleks, yang mempunyai hubungan dengan peraturan-peraturan hukum yang lain, seperti hukum administrasi negara, hukum kesehatan lingkungan, hukum perlindungan lingkungan, hukum tata ruang, hukum pidana, dan lain-lain. Menurut Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, SH,
. author/editor Edi Elisa / kategori Wawasan Kependidikan / tanggal diterbitkan 20 Juni 2021 / dikunjungi kali Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan nasional. Asas-asas tersebut bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah perkembangan Pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut, ada tiga asas yang diuraikan secara mendetail, yaitu; Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam belajar. Ketiga asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya pembinaan dan pengembangan pendidikan nasional, baik masa kini maupun masa datang. Oleh karena itu, setiap tenaga kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga asas tersebut agar dapat menerapkannya dengan semestinya dalam penyeleenggaraan pendidikan Asas Tut Wuri HandayaniTirtaraharja dan La Sulo Kadir dan dkk, 2012 112 menyatakan asas tut wuri handayani pada awalnya merupakan salah satu dari “Asas 1922”, yakni tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman Siswa yang didirikan pada 3 Juli 1922. Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sistem pamong dan perguruan asas itu. Asas ataupun semboyan tut wuri handayani yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara mendapat tanggapan positif dari Drs. R. M. PSastrokartono dengan menambah dua semboyan untuk melengkapinya, yakni Ing Ngarso Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiganya semboyan tersebut telah menjadi satu kesatuan asas, yakniIng ngarsa sung tulada jika di depan, menjadi contohIng madya mangun karsa jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi, danTut wuri handayani Jika dibelakang, mengikuti dengan awas.Asas tut wuri handayani merupakan konseptualisasi konsep tujuh Asas Perguruan Nasional Taman Siswa yang lahir pada tanggal 3 Juli 1922 yang merupakan asas perjuangan untuk menghadapi Pemerintah Kolonial Belanda. Ketujuh asas tersebut secara singkat disebut “Asas 1992” adalah sebagai berikutBahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat persatuan dalam peri kehidupan pengajaran harus member pengetahuan yang berfaedah, yang lahir dan batin dapat memerdekan pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apa pun dari siapa pun yang mengikat baik berupa ikatan lahir maupu ikatan sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dalam mendidik anak-anak perlu adanya keihklasan lahir dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan prbadi demi keselamatan dan kebahagiaan ini pulalah yang mendorong Taman Siswa untuk mengganti sistem pendidikan cara lama yang menggunakan perintah, paksaan dan hukuman sistem khas Taman Siswa yang didasarkan pada perkembangan kodrati. Dari asas ini pulalah lahir “Sistem Among” dimana guru memperoleh sebutan “pamong”, yaitu sebagai pemimpin yang berdiri di belakang sengan semboyan tut wuri handayani, yaitu tetap mempengaruhi dengan memberi kesempatan anak didik untuk berjalan sendiri dan tidak terus menerus dicampuri, diperintah atau dipaksa. Jadi, “Sistem Among” adalah cara pendidikan yang dipakai dalam sistem Taman Siswa dengan maksud mewajibkan pada guru supaya mengingatkan kodrat-idradatnya pada siswa dengan tidak melupakan segala keadaan yang Asas Belajar Sepanjang HayatAsas belajar sepanjang hayat life long learning merupakan sudut pandang dari sisi lain dari pendidikan seumur hidup life long education. Dalam latar pendidikan seumur hidup, prosese pembelajaran di sekolah seyogianya mengemban tugas sekurang-kurangnya dua misi, yakni membelajarkan peseta didik dengan efisien dan efektif dan serentak dengan meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai basis dan belajar sepanjang hayat. Ditinjau dari pendidikan sekolah, masalahnya adalah bagaimana mernacang dan mengimplementasikan suatu program belajar-mengajar sehingga mendorong terwujudnya belajar sepanjang hayat. Dengan kata lain, terbentuk manusia dan masyarakat yang mau dan mampu terus menerus belajar. Kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat harus dirancang dan dimplementasi dengan memerhatikan dua dimensi sebagai berikut Kadir, dkk. 201214Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah yang meliputi keterkaitan antara kurikulum dengan masa depan peserta didik, termasuk relevansi bahan ajar dengan masa depan dan pengintegrasian maslaah kehidupan nyata ke dalam kurikulum. Kurikulum dan perubahan sosial kebudayaan, kurikulum seyogianya memungkinkan antisipasi terhadap perubahan sosial kebudayaan. The forecasting curriculum, yakni perancangan kurikulum berdasarkan suatu pronosis, baik tentang perilaku peserta didik pada saat menamatkan sekolahnya, pada saat ia hidup dalam sistem yang telah berubah di masa depan. Keterpaduan bahan ajar dan pengorganisasiaan yang sedang dipelajari dengan penguasaan kerangka dasar untuk memperoleh keterpaduan ide bidang studi. Penyiapan untuk memikul tanggung jawab, baik tentang dirinya sendiri maupun bidang sosial/pekerjaan, agar kelak dapat membangun dirinya sendiri dan bersama-sama membangun masyarakatnya. Pengintegrasian dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik, yakni pengalaman di keluarga untuk pendidikan dasar dan demikian seterusnya. Untuk mempertahankan motivasi belajar secara permanen, peserta didik harus melihat kemanfaatan yang akan didapatnya dengan tetap mengikuti pendidikan itu, seperti kesempatan yang terbuka baginya, mobilitas pekerjaan, pengembangan kepribadiannya, dan horizontal dari kurikulum sekolah, yakni keterkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah, yaitu kurikulum sekolah merefleksi kehidupan di luar sekolah; kehidupan di luar sekolah menjadi objek refleksi teoretis di dalam bahan ajaran di sekolah, sehingga peserta didik lebih memahami persoalan pokok yang terdapat di luar sekolah dijadikan tempat empiris, sehingga kegiatan belajar mengajar terjadi di dalam dan di luar sekolah. Melibatkan orangtua dan masyarakat dalam proses belajar mengajar terjadi dalam kegiatan belajar mengajar, baik sebagai narasumber dalam kegiatan belajar di sekolah maupun dalam kegiatan belajar di luar dan implementasi kurikulum yang memerhatikan kedua dimensi itu akan mendekatkan peserta didik dengan sumbe belajar yang ada disekitarnya. Kemampuan dan kemauan menggunakan sumber belajar yang tersedia itu memberi peluang terwujudnya belajar sepanjang hayat. Dan masyarakatnya yang memiliki semangat belajar sepanjang hayat akan menjadi suatu masyarakat yang gemar belajar learning society.3. Asas Kemandirian dalam Belajar Asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung berkaitan dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tut wuri handayani pada prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan peserta didik untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar. Asas belajar sepanjang hayat hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri dalam asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru, dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator di samping peran-peran lain seperti informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru diharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar, sehingga memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut. Di sisi lain sebagai motivator, mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber kemandirian dalam belajar seyogianya dimulai dalam kegiatan intrakurikuler selanjutnya dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam bentuk kegiatan terstruktur dan mandiri.
Pertanyaan Tentang Asas Pendidikan. Untuk mengetahui pengertian asas-asas pendidikan. Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi kegenerasi dimanapun didunia ini. Ilmu pendidikan Landasan Pendidikan Asas-Asas Pendidikan Permasalahan dalam Penerapan Asas-asas Pendidikan dan Pengembangan Penerapan Asas-Asas Pendidikan Pendidikan Sebagai. Tanya Jawab Perlindungan Anak Tanya Jawab Perlindungan Anak From More related Bbm Flat Icon - Berita Acara Kecelakaan Mobil - Cara Menggambar Hiasan Pinggiran Kertas - Pernyataan Umum Dalam Teks Prosedur - Kata guindance berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti menunjukan. Admin dari blog Terkait Pendidikan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait pertanyaan tentang landasan dan asas pendidikan. Jawaban pertanyaan bu yessi tentang landasan dan asas pendidikan. Jadi kesimpulannya bahwa asas-asas yang telah dijelaskan diatas sangat erat kaitannya dengan pengembangan kurikulum karena asas-asas yang telah dijelaskan diatas berasal dari masayarakat mendapatkan pendidikan baik formal maupun nonformal dalam lingkungan masyrakat dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. Menjawab tentang pertanyaan tersebut beberapa ahli filsafat seperti Socrates menjawabnya. Dalam bidang inilah lembaga-lembaga pendidikan harus teliti dalam hal-hal mengenai keadaan dari psikologi pendidikan. Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 10 Juli 2021. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. 2 tahun 2008 misal Partai Politik tidak memberikan pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas apakah ada hukum atau sanksi bagi partai politik yang bersangkutan. Jadi asas pendidikan itu lebih memfokuskan perhatian kepada cara penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran-pemikiran tentang bagaimana layaknya pendidikan itu. Itulah yang dapat kami bagikan terkait pertanyaan tentang landasan dan asas pendidikan. Ilmu pendidikan Landasan Pendidikan Asas-Asas Pendidikan Permasalahan dalam Penerapan Asas-asas Pendidikan dan Pengembangan Penerapan Asas-Asas Pendidikan Pendidikan Sebagai. Doc Soal Tanya Jawab Pendidikan Pancasila Shinta Nadya Academia Edu Source Pertanyaan dan Jawaban Tentang Pendidikan. Soal Otda Source Socrates berpendapat manusia merupakan Zoon. Soal Dan Jawaban Tentang Belajar Dan Pembelajaran Pdf Source Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 10 Juli 2021. Belajar Sambil Mewarnai Untuk Tk Balita Menghitung Jumlah Benda Angka 1 10 Belajar Menghitung Belajar Pendidikan Source Upaya untuk memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar sosial. Doc Document Was Created By Tanya Jawab Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Manggolo P Academia Edu Source Untuk mengetahui asas-asas dalam pendidikan dan penerapannya. Tanya Jawab Perlindungan Anak Source Landasan Pendidikan Pengertian Menurut Para Ahli Penting Fungsi Jenis Ruang Lingkup Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Landasan Pendidikan yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian. Pertanyaan Diskusi Source Khusus di Indonesia terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Soal Uts Landasan Pendidikan Pdf Source Itulah yang dapat kami bagikan terkait pertanyaan tentang landasan dan asas pendidikan. Pin On Brainfood Source Upaya untuk memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar sosial. Pertanyaan Dan Jawaban Presentasi P Kn Source Jadi kesimpulannya bahwa asas-asas yang telah dijelaskan diatas sangat erat kaitannya dengan pengembangan kurikulum karena asas-asas yang telah dijelaskan diatas berasal dari masayarakat mendapatkan pendidikan baik formal maupun nonformal dalam lingkungan masyrakat dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Soal Dan Jawaban Pip Source Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan atau suatu proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia atau peserta didik. Pertanyaan Dan Jawaban Seputar Hukum Perdata Source Pengertian Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Dan Tujuannya. Kumpulan Pertanyaan Otonomi Source Modul ini akan menjelaskan tentang asas pendidikan jasmani yang menjadi landasan sebagai bagian dari pendidikan meliputi hakikat. Contoh Soal Ujian Tk Dan Paud Pusat Pendidikan Kegiatan Untuk Anak Buku Pendidikan Source Upaya untuk memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar sosial. Soal Dan Jawaban Uts Mk Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil Source Untuk mengetahui asas-asas dalam pendidikan dan penerapannya. Vacancies Kpm April 2014 Career Inbox Screenshot Source Karena dalam Pancasila tidak mementingkan satu aspek saja tetapi membentuk manusia Indonesia seutuhnya id ego dan superego dan manusia sebagai makhluk Tuhan pribadi dan sosial keseluruhan tersebut terjadi seimbang selaras serasi dan kesatuan bulat kemampuan fisik dan jiwanya. 12 Pertanyaan Tentang Hak Asasi Manusia Ham Ajo Piaman Source Fungsi Bimbingan dan Konseling berserta Tujuannya. Soal Filsafat Dasar Pendidikan Jasmani Source Karena dalam Pancasila tidak mementingkan satu aspek saja tetapi membentuk manusia Indonesia seutuhnya id ego dan superego dan manusia sebagai makhluk Tuhan pribadi dan sosial keseluruhan tersebut terjadi seimbang selaras serasi dan kesatuan bulat kemampuan fisik dan jiwanya.
Saudara, telah kita ketahui bersama, bahwa mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan serta banyak pertanyaan yang harus dapat dijawab terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebelum berbicara lebih lanjut tentang asas-asas pengembangan kurikulum, jawablah beberapa pertanyaan dalam latihan berikut ini. Latihan 2 1. Apakah yang ingin dicapai melalui pendidikan? Manusia yang bagaimana yang diharapkan akan dibentuk? 2. Dalam menentukan isi kurikulum, yang diutamakan apakah kebutuhan anak pada saat sekarang atau pada masa mendatang? 3. Dalam menentukan isi kurikulum, apakah hakikat anak harus dipertimbang-kan, ataukah anak diperlakukan sebagai orang dewasa? 2 - 16 Unit 2 Apakah kebutuhan anak itu? Apakah harus dipentingkan anak sebagai individu atau sebagai anggota kelompok? 4. Apakah yang harus dipentingkan mengajarkan kejujuran atau memberikan pendidikan umum? 5. Apakah pelajaran sebaiknya didasarkan atas disiplin ilmu ataukah dipusatkan pada masalah sosial dan pribadi? Menurut Nasution 1995, semua pertanyaan itu menyangkut asas-asas yang mendasari setiap kurikulum. Ada empat asas yang mendasari pengembangan setiap kurikulum, yaitu 1 asas filosofis, yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan falsafah negara, 2 asas psikologis, yang berkaitan dengan faktor anak dalam kurikulum yakni . psikologi anak, perkembangan anak, psikologi belajar, dan proses belajar anak, 3 asas sosiologis, yaitu kedaan masyarakat, perkembangan dan perubahan-nya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan, dan lain-lain, serta 4 asas organisatoris yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan. 1. Asas filosofis Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang “baik”, yang ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang dianut negara, juga guru, orang tua, masyarakat, dan bahkan dunia. Perbedaan filsafat dengan sendirinya akan menimbulkan perbedaan dalam tujuan pendidikan, bahan pelajaran, cara mengajar, dan cara menilai. Pendidikan di negara otokratis akan berbeda dengan negara yang demokratis, pendidikan di negara yang menganut agama Budha akan berlainan dengan pendidikan di negara yang memeluk agama Islam atau Kristen. Kurikulum tak dapat tiada mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat bangsa dan negara, terutama dalam nenentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal. 2. Asas psikologis 1 Psikologi anak Sekolah didirikan untuk kepentinagn anak, yakni menciptakan situasi-situasi dimana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Selama berabad-abad anak lebih dipandang sebagai orang dewasa kecil. Baru setelah Rousseau anak itu dikenal sebagai anak, dan dilakukan penelitian ilmiah untuk lebih mengenalnya. Sejak permulaan abad ke-20, anak kian mendapat perhatian sebagai salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Timbullah aliran yang disebut progresif. Kurikulum yang sangat berorientasi pada minat dan Pengembangan Kurikulum SD 2 - 17 perkembangan anak disebut “Child Centered Curriculum”. Kurikulum ini merupakan reaksi terhadap kurikulum yang ditentukan oleh orang dewasa tanpa menghiraukan kebutuhan dan minat anak. Gerakan ini menarik perhatian para pendidik, khususnya para pengembang kurikulum, untuk selalu menempatkan anak sebagai salah satu pokok pemikiran. 2 Psikologi belajar Pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi perilakunya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapat menerima norma-norma, dan dapat menguasai sejumlah keterampilan. Persoalannya, bagaimana anak itu belajar? Kalau kita memahami dengan baik, bagaimana proses belajar anak itu berlangsung, serta dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberi hasil yang sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan cara yang lebih efektif. Pertanyaan tersebut melahirnya berbagai teori belajar, yang antara satu teori dengan teori lainnya berbeda-beda bahkan bertentangan. Masing-masing teori itu memiliki kebenarannya sendiri-sendiri, kendati hampir umumnya teori itu tidak dapat secara lengkap memberikan gambaran tentang keseluruhan proses belajar itu. c. Asas sosiologis Anak tidak hidup sendiri, terisolasi dari manusia lainnya. Ia hidup dalam suatu masyarakat . Disitu ia harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak, maupun sebagai orang dewasa kelak. Ia banyak menerima jasa dari masyarakat dan ia sebaliknya harus menyumbangkan baktinya bagi kemajuan masyarakat. Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang tak dapat tiada harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakan dalam perilakunya. Tiap masyarakat memiliki anutan corak nilai yang berlainan. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaannya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum, di samping perubahan yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab masyarakat suatu faktor yang begitu penting dalam pengembangan kurikulum, maka masyarakat dijadikan salah satu asas. Betapa pun pentingnya saz ini, tetapi penerapannya dalam pengembangan kurikulum harus dijaga agar tidak mendomi-nasi sehingga timbul kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau” Society Centered Curriculum”. 2 - 18 Unit 2 d. Asas organisatoris Persoalan yang terkait dengan asa ini ialah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan? Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah sebagaimana dianut oleh Ilmu Jiwa Asosiasi yang berpendirian bahwa keseluruhan sama dengan jumlah bagian-bagiannya sehingga cenderung memilih kurikulum yang bersifat subject-centered atau yang berpusat pada mata pelajaran? Apakah pelajaran-pelajaran yang serumpun dikemas dalam suatu mata pelajaran-pelajaran tertentu broad-field seperti IPA dan IPS? Apakah pelbagai pelajaran itu akan dilebur sehingga menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran? Ilmu Jiwa Gestalt lebih mengutamakan keseluruhan karena akan memberikan makna yang lebih relevan bagi kebutuhan anak dan masyarakat. Aliran psikologi ini lebih cenderung memilih kurikulum terpadu atau integrated curriculum. Perlu didingatkan kembali bahwa pilihan mana pun yang digunakan dalam mengorganisasikan kurikulum tidaklah berkaitan dengan soal baik dan buruk. Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan dan sekaligus kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan yang satu dapat membantu atau meleng kapi yang lainnya. Lalu, pengorganisasian kurikulum mana yang harus dipilih? Pengembangan kurikulum selalu dihadapkan pada pilihan atau curriculum is a matter of choice. Selalu ada kompromi, misalnya antara anggota pengembang kurikulum. Pilihan itu akan sangat dipengaruhi oleh pendirian atau sikap seseorang tentang pendidikan. Pada umumnya dapat dibedakan dua pendirian utama, yakni yang tradisional dan yang progresif. Rangkuman Kurikulum bukanlah sesuatu yang statis. Kurikulum disusun agar dunia pendidikan dapat memenuhi tuntutan yang terus berkembang dalam masyarakat. Jika masyarakatnya berubah, kurikulumnya juga harus disesuaikan. Jika tidak, maka sistem pendidikan formal yang ada akan ditinggalkan oleh masyarakat penggunanya. Pengembangan suatu kurikulum perlu dilakukan karena sesuai dengan beberapa peran yang diembannya, yaitu peran konservatif, peran kritis dan evaluatif, dan peran kreatif. Dalam mengembangkan kurikulum ada sejumlah asas yang harus dipegang teguh yaitu 1 asas filosofis yang berkenaan dengan tujuan Pengembangan Kurikulum SD 2 - 19 pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara, 2 asas sosiologis, yaitu kedaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupapengetajuan, dan lain-lain, 3 asas psikologis yang memperhitungkan factor anak dalam kurikulum yakni psilkologi anak atau perkembangan anak dan psikologi belajar yang mengkaji bagaimana proses belajar anak; serta 4 asas organisatoris yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan Tes Formatif 1 Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini 1. Menurut Anda, apa yang mendorong perlunya perubahan dan pengembangan suatu kurikulum? 2. Berikan satu contoh budaya atau adat yang berkembang dalam masyarakat yang perlu dilestarikan dan satu contoh adat dalam masyarakat Indonesia yang tidak perlu untuk dilestarikan! 3. Apakah semua anak harus mengikuti pelajaran yang sama ataukah ia diizinkan memilih pelajaran sesuai dengan minatnya? 4. Berdasarkan asas filosofis, apa bedanya antara kurikulum pendidikan yang ada di Amerika dengan kurikulum yang ada di Indonesia?
33% found this document useful 3 votes1K views19 pagesOriginal TitleASAS-ASAS PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?33% found this document useful 3 votes1K views19 pagesAsas-Asas Pendidikan Dan ImplikasinyaOriginal TitleASAS-ASAS PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYAJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia suatu bangsa. Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Di dalam pembahasan ini secara tersirat akan dijelaskan macam-macam asas dengan pengkajian dimensi hakikat manusia keindiidalan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagaman. Pandangan tentang hakikat manusia merupakan tumpuan berpikir utama yang sangat penting dalam pendidikan. Khusus di Indonesia terdapat sejumlah asas yang member arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber dari kecenderungan umum pendidikan di dunia maupun yang bersmber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia. Asas tersebut di antaranya Asas Tut Wuri Handayani, Asas belajar Sepanjang Hayat, Asas Kemandirian Belajar. Rumusan Masalah Di dalam makalah ini akan di bahas tentang macam-macam asas yang ada Di Indonesia, penggunaan asas-asas di Indonesia, dan sejarah lahirnya 3 asas tersebut. Tujuan Untuk mengetahui pengertian asas Untuk mengetahui macam-macam asas Untuk mempelajari penerapan asas dalam kehidupan sehari-hari. DEFINISI ASAS PENDIDIKAN Asas pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Asas pendidikan juga diartikan sebagai sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat dididik dan dapat mendidik diri sendiri. Seperti diketahui, manusia yang dilahirkan hamper tanpa daya dan sangat tergantung pada orang lain orang tuanya, utamanya ibu namun memiliki potensi yang hampir tanpa batas untuk dikembangkan. PEMBAHASAN Asas Pokok Pendidikan Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas Pokok Pendidikan Asas pokok pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia dapat dididik dan mendidik diri sendiri. Macam-Macam Asas Pendidikan 1. Asas Tut Wuri Handayani Asas Tutwuri Handayani yang merupakan asas pendidikan Indonesia hingga saat ini bersumber dari asas Taman Siswa. Asas ini dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara. Asas tutwuri handayani ini bermakna bahwa setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang umum. Dalam kegiatan pendidikan, peserta didik diberi kesempatan untuk mencari, mempelajari, memecahkan masalah sendiri tanpa selalu harus dicampuri, diperintah dan dipaksa. Dengan cara demikian, maka pendidikan akan terpusat kepada peserta didik. Dapat dikatakan bahwa asas tutwuri handayani ini merupakan cikal bakal dari pendekatan atau cara belajar siswa aktif. 2. Asas Belajar Sepanjang Hayat Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup. Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar disekolah seyogianya mengembang sekurang-kurangnya dua misi, yakni membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif, dan serentak dengan itu, meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai basis dari belajar sepanjang hayat. 3. Asas Kemandirian Dalam Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA Cara Belajar Siwa Aktif. PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN Sebagaimana telah dibicarakan dalam bahasan terdahulu ada dua asas-asas utama yang menjadi acuan pelaksanaan pendidikan, yakni 1. Asas Belajar Sepanjang Hayat 2. Asas Tut Wuri Handayani 3. Asas Kemandirian dalam Belajar Untuk memberi gambaran bagaimana penerapan asas-asas tersebut di atas berturut-turut akan dibicarakan Keadaan yang ditemui sekarang Permasalahan yang ada Pengembangan penerapan asas-asas pendidikan. Keadaan yang Ditemui Sekarang Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui sekarang Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalami peningkatan. Terbukti dengan semakin banyaknya peserta didik dari tahun ke tahun yang dapat ditampung baik dalam lembaga pendidikan formal, non formal, dan informal; berbagai jenis pendidikan; dan berbagai jenjang pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugsnya secara proporsional. Dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin meningkat ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan jasmani Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidup bermasyarakat secara berbudaya melalui berbagai cara belajar menunjang tercapainya tujuan pendidikan manusia seutuhnya Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda kepemimpinan dan ketrampilan, kesegaran jasmani dan daya kreasi, sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, kepribadian dan budi luhur Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan olahraga untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia peningkatan ilmu pngetahuan dan teknologi, ketrampilan serta ketahanan mental. Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintas sektoral telah mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas pendidikan sepanjang hayat dengan cara pengadaan sarana dan prasarana, kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang. Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui sekarang, yakni Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan yang diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang disediakan oleh pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat. Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja bidang tertentu yang diinginkannya Peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama belajarnya Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat bertumbuh menjadi manusia yang mandiri Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan ketrampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri, yang beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal Jurnal Pendidikan,1989. PENUTUP A. Kesimpulan Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Asas Pokok Pendidikan Asas Tut Wuri Handayani Asas Belajar Sepanjang Hayat Asas kemandirian Dalam Belajar *Penulis, adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas A. Makalah ini disusun guna memenuhi sebagian tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Pengantar Pendidikan tahun akademik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, Anggota Kelompok Anas Praptina Edi Purwanto Iis Sugiarti Nurul Nur Hidayat Susilawati Dedik Soriyono
pertanyaan tentang asas asas pendidikan